Langsung ke konten utama

12 Daftar Startup Indonesia Untuk Pengembangan UMKM

Daftar Startup Indonesia Untuk Pengembangan UMKM

Findira - Tak semua startup digital mejadi acaman bagi pebisnis UMKM lokal. Barisan startup ini justru bisa menjadi motor pengembangan UMKM di Indonesia. Memang, sebuah fenomena yang cukup menarik, di tengah isu tak sedap bahwa banyak pebisnis digital telah mematikan pemain UMKM lama di industri lokal, menjadi sarang produk impor, dan menjadi corong kapitalisme. Faktanya terdapat sederet pebisnis digital berhasil menjadi berkah bagi UMKM lokal, contohnya saja Go-Food yang telah berhasil meningkatkan pendapatan bagi UMKM. Tentu saja, siam-siam beberapa pebisnis digital tertentu juga telah menjelma menjadi penggerak UMKM lokal untuk meningkatkan skala bisnisnya dengan bantuan platform teknologi yang mereka sediakan. Cara pengembangan UMKM melalui beragam lini. Ada yang membantu UMKM dari sisi pemasaran atau menemukan basis pelanggan baru, bidang promosi, pendanaan usaha, efisiensipengelolaan usaha, manajemen sistem informasi, rantai pemasok, dan logistik (pengirirman dan pergudangan) hingga peningkatan standardisasi layanan.

Perlu diketahui bahwa untuk 12 Daftar Startup Indonesia Untuk Pengembangan UMKM yang akan kami jelaskan ini jika terdapat startup yang menyediakan pendanaan modal, hendaknya Anda sebagai pelaku UMKM untuk memperhatikan prosedur pendanaan modalnya, karena penulis tidak terlalu memperhatikan scara spesifik apakah mengandung unsur ribawi atau tidak. Maka jika mengandung sistem bunga dan denda keterlambatan pembayaran akan lebih baik untuk tidak menggunakan jasa pendanaan modal dari startup tersebut.

Daftar Startup Indonesia

1. Amartha

Amartha didirikan pada 2015, Amartha merupakan startup platform P2P lending yang fokus meyalurkan pembiayaan modal kepada pengusaha mikro perempuan di pedesaan. Amrtha mendukung pembiayaan untuk sektor produktif seperti perdaganagn, perikanan, peternakan, dan industri rumah tangga. Hingga desember 2018, modal yang telah disalurkan Amrtha kepada 19392 pengusaha mikro perempuan adalah sebesar Rp 750 miliar, dengan presentase pembayaran lancar sebesar 97.35%. Namun pembiayaan masih belum menggunakan pembiayaan syariah, jadi tidak cocok untuk muslim.

2. BLANJA

Blanja meruapakan salah satu startup online marketplace yang memiliki lebih dari empat juta member, Blanja memiliki program #belanjajemputukm dan promo khusus produk UKM. Hingga pertengahan 2018 blanja memiliki 45 ribu mitra UMKM.

3. CROWDE

Crowde didirikan pada 2015 yang bertujuan menghimpun dana dari masyarakat sebagai modal kerja petani. Hingga saat ini  Crowde memiliki 22 ribu lebih pemodal terdaftar, telah berhasil menyalurkan dana Rp 51 miliar ke 10 ribu petani dengan tingkat keberhasilan pembayaran mencapai 98%. Pinjaman modal dari Crowde bisa menggunakan skema syariah dan bagi hasil.

4. Eragano

Eragano berusaha memberikan solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan petani kecil. Platform ini menghubungkan petani dengan pemberi modal (pinjaman dari eragano masih belum syariah), perusahaan penyedia jasa tani, dan pemberi edukasi dan pelatihan bagi petani. Sejak 2016 Eragano sudah bermitra dan membina lebih dari 1000 petani di pulau jawa, sumatra, NTB, dan NTT, dengan 1000 hektar lebih lahan pertanian, dan 500 ton lebih hasil pertanian.

Baca juga : Cara membuka kios pertanian

5. Gandengtangan

Gandengtangan merupakan startup platform yang menghubungkan para pemilik usaha mikro yang membutuhkan pembiayaan dengan para pendanaan jangka pendek, carilah pendana yang memiliki konsep syariah yang benar. Sejak didirikan pada 2015 hingga saat ini sudah 1730 usaha mikro yang terdanai, dengan dana yang berhasil disalurkan Rp 6.5 miliar, dan lebih dari 12 ribu pengguna terdaftar.

6. Wahyoo

Wahyoo merupakan startup platform value added yang bertujuan menjadikan warung makan yang masih bersifat konvensional menjadi lebih baik dari sisi penggunaan teknologi digital manajemen. Wahyoo memberikan pengembangan skill (pengelolaan keuangan, manajemen warung) dan mendorong pemilik warung untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui produk brandyang menjadi mitra Wahyoo. Hingga januari 2019 sudah ada 3123 warung di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi yang telah bergabung dengan Wahyoo.

7. GERAIKU

Geraiku menghubungkan antara toko kelontong atau warung dengan pembeli. Selain itu juga Geraiku memfasilitasi toko kelontong untuk memenuhi kebutuhan barang dagangan melalui distributor (perusahaan) yang telah bekerja sama dengan Geraiku. Hingga desember 2018, 1300 toko telah bergabung dengan Geraiku, dengan 20 pengiriman setiap harinya.

Baca juga : Membuka toko kelontong modal 20 juta

8. TaniHub

Melalui Tanihub para petani lokal dapat menjual hasil panen mereka kepada para individu maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai wilayah. Hingga pertengahan 2018 Tanihub digunakan secara efektif oleh 680 kelompok tani sebagai vendor, memiliki 230 klien yang erdiri dari supermarket, restoran, eksportir, dan UKM.

9. Kiosan

Kiosan merupakan startup penyedia layanan 020 yang bermitra dengan UMKM. Platform ini menyediakan layanan transaksi digital mulai dari pulsa, paket data, transfer uang, pinjaman (belum syariah), tiket, dll. Tercatat sampai juni 2018, jumlah kios yang tergabung mencapai 36.250 kios di 384 kota di Indonesia.

10. Sayurbox

Sayurbox menghubungkan petani dengan konsumen tanpa ada campur tangan distributor. Melalui Sayurbox pembeli bisa membeli langsung dari para petani dengan kualitas yang terjamin. Hingga saat ini Sayurbox sudah bekerjasama dengan 200 petani dari Cipanas, Lembang, Bogor, Sukabumi, dan Jawa Timur. Sayurbox memiliki 40 ribu pelanggan dan 400 jenis sayur dan buah-buahan.

11. PanenID

PanenID memungkinan petani untuk menjual langsung hasil pertanian kepada costumer (restoran, hotel, pengusaha catering) yang membutuhkan pasokan. Melalui PanenID petani dapat menjual hasil panen meraka dengan harga pasar yang adil sehingga bisa mengoptimalkan pendapatan. PanenID telah berhasil memberi dampak kepada lebih dari 200 petani dengan 800 ton produk pertanian terjual, dengan total penjualan lebih dari Rp 5.4 miliar, kepada 70 lebih customer.

12. Warung Pintar

Warung Pintar memberikan kesempatan berbisnis yang lebih baik untuk para pemilik warung. Warung Pintar memberikan fasilitas Wifi, port charger, LED TV, sistem scan barcode yang terintegrasi dengan aplikasi, serta stok dan supplier. Selain itu Warung Pintar juga bisa memfasilitasi masyarakat yang ingin membuka warung dimulai dari pencarian lahan usaha hingga pendanaan. Sejak november 2017 Warung Pintar telah berhasil mengembangkan lebih dari 1000 warung yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga : Bisnis warung kopi wifi
Saat ini, kalangan UMKM yang telah terbantu oleh keberadaan digital company kebanyakan masih di seputar industri fashion, hasil pertanian, kerajinan, warung kecil. Masih begitu banyak pelaku UMKM yang belum terbidik oleh mereka dari segmen industri lain, seperti pendaaan modal syariah tanpa bunga yang sangat dibutuhkan oleh UMKM. Semoga ke depan akselerasi startup untuk ceruk bisnis lain semakin cepat sehingga mereka juga segera merasakan manfaat ekonomi dari tren inklusi digital yang tengah berlangsug.

Komentar

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 findira.com, All right reserved