Langsung ke konten utama

Jenis Jamur Konsumsi yang Populer dan Bernilai Ekonomis

Jenis jamur konsumsi

Jamur yang dikenal dan populer dipasaran tidaksebanding dengan jumlah jamur yang ada di alam semesta ini karena jumlahnya yang sedikit sekali bila dibandingkan dengan jamur yang tidak dikenal dan diketahui. Bahkan, masih banyak sekali jenis jenis jamur yang belum ditemukan atau diidentifikasi.

Di alam, ada kurang lebih 100.000 jenis jamur yang sudah diidentifikasi dan lebih dari 1.000 jenis jamur baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada jenis jamur lain yang sampai saat ini belum ditemukan dan dideskripsikan. 

Tidak semua jamur dapat dimanfaatkan dan di konsumsi, ada beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan racun dan mematikan pada manusia. Contohnya Psilocybin, Amatoxin Gyromitrin, Orellanine, Muscimol, Coprine. 

Jamur yang sering dibudidayakan merupakan golongan jenis jamur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan bernilai ekonomis, terutama yang dapat dikonsumsi karena nilai gizinya tinggi dan berkhasiat bagi tubuh, mudah dalam budidayanya, dan dapat dibudidayakan secara massal. Tercatat ada 3 jenis jamur yang sudah dapat dibudidayakan secara komersial dan ada 8 jenis jamur yang dibudidayakan dalam skala industri. 

Berdasarkan tempat hidupnya, jamur konsumsi seperti jamur merang, tiram, kuping, dan kancing digolongkan dalam dua tempat, yaitu jamur kayu dan jamur kompos.

Jenis Jamur Kayu

Jenis jamur golongan ini hidup di media tanam kayu. Contohnya, jamur tiram dan jamur kuping

1. Jamur Tiram (Pleurotus sp.)

Jamur tiram

Jamur tiram dikenal dengan sebutan oyster mushroom. Bentuk tudung jamur ini menyerupai cangkang kerang atau tiram dengan bagian tepinya bergelombang. Jamur tiram memiliki bentuk tangkai tudung yang menyerupai cangkang kerang dengan bagian tengah berbentuk cekung dan berwarna putih sampai krim. 

Pada umumnya, jamur tiram dalam siklus hidupnya mempunya dua tipe perkembangbiakan, yaitu secara aseksual dan seksual. Secara umum reproduksi jamur secara aseksual melalui jalur spora yang terbentuk. Adapun secara seksual, reproduksi jamur terjadi melalui penyatuan dua jenis hita yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina. 

Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang populer, enak dimakan, dan mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. Sehingga tidak mengherankan bila jenis jamur ini sekarang sudah banyak yang membudidayakan. Adapun jenis jamur tiram yang banyak dibudidayakan antara lain jamur tiram putih, jamur tiram cokelat, jamur tiram abu-abu, dan jamur tiram merah. 

Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang sangat penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Suhu yang baik untuk pertumbuhan jamur tiram dibedakan dalam dua fase, yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara sekitar 22-28° C dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu antara 16-22°C. Dengan rata rata kelembapan sekitar 60-70%.

Pertumbuhan Jamur tiram juga terpengaruh dengan tingkat keasaman media tanam. Adanya pH terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan jamur tiram. Keasaman pH media tanam ideal jamur tiram antara pH 6-7.

Baca juga: Usaha budidaya jamur tiram di rumah

2. Jamur Kuping (Auricularia sp.)

Jamur kuping

Kandungan protein, vitamin, mineral dalam jamur kuping ini cukup tinggi dan tidak mengandung kolesterol. Jamur ini termasuk jenis jamur yang cukup mudah dibudidayakan dan hasil panennya dapat disimpan dalam kondisi yang kering. 

Jamur kuping dapat tumbuh di sisa-sisa tumbuhan atau kayu yang lembap. Disebut jamur kuping karena bentuknya yang lebar menyerupai telinga (Jawa= kuping) manusia. Warna tubuh buah jamur kuping pada umumnya cokelat kehitaman, tetapi adapula jamur kuping yang memiliki warna cokelat tua. 

Ada empat jenis jamur kuping, yaitu Auricularia auricula, Auricularia comea, Auricularia polytricha, dan Auricularia fuscosuccinea. 

Reproduksi pada jamur kuping dapat dilakukan secara vegetatif dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Adapun reproduksi generatif pada jamur kuping dengan menggunakan basidium yang terkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, dan berfungsi menghasilkan spora. Spora yang jatuh pada tempat cocok dan kondisi yang cocok selanjutnya akan berkecambah, dan nantinya akan tumbuh membentuk jamur. 

Jamur kuping mulai dikenal oleh masyarakat karena mengandung banyak khasiat yang banyak. Kandungan protein dalam jamur mencapai 19-35%. Selain protein, di dalam jamur kuping juga terdapat kandungan sembilan macam asam amino esensiil. 

Jamur kuping dapat dibudidayakan di daerah yang mempunyai iklim dingin sampai dengan panas. Jamur ini sangat cocok dengan rata-rata suhu harian 27°C dan kelembapan 80%. Jika kelembapan terlalu tinggi akan menyebabkan jamur mudah busuk dan mati.

Jenis Jamur Kompos

Jamur merang dan jamur kancing merupakan dua contoh jenis jamur kompos. Media tanam yang digunakan berupa kompos, yaitu bahan organik yang telah terurai. 

1. Jamur Merang (Volvariella sp.)

Jamur merang

Jamur merang disebut juga paddystraw mushroom. Dikenal sebagai jamur merang karena umumnya jamur merang dibudidayakan pada merang atau jerami padi. Selain di media tanam merang, jamur merang juga dapat tumbuh di limbah penggilingan padi, limbah pabrik kertas, , limbah kelapa sawit, ampas sagu, sisa kapas, kulit buah pala, dan ampas batang aren. Media tersebut merupakan sumber selulosa yang dibutuhkan oleh jamur merang. 

Jamur yang pertama kali dibudidayakan di Cina pada tahun 1650 ini awalnya berbentuk seperti sebuah telur yang dilapisi oleh selaput berupa selubung atau kulit jamur. Kemudian bentuk batang bagian bawahnya berkembang menyerupai sebuah cawan. Umumnya, jamur merang berwarna putih kecokelatan, tetapi ada juga yang berwama lebih gelap. 

Jamur merang berkembang biak dengan spora. Lalu tumbuh menjadi benang benang halus yang disebut mycelium dan kemudian membentuk badan buah jamur. 

Jamur merang kaya akan protein kasar dan karbohidrat bebas N, tetapi tidak dengan kandungan serat kasar dan abunya. Jamur merang mempunyai kelebihan zat kalium dan fosfor yang tinggi. Adapun kandungan lemak dan nilai energinya rendah. 

Jamur merang mempunyai kandungan yang bagus seperti eritadenin yang bermanfaat sebagai penawar racun dan antibiotik untuk pencegahan anemia. Dan juga dengan kandungan protein yang baik pada jamur merang, dapat berfungsi sebagai makanan antikolesterol. 

2. Jamur Champignon atau Jamur Kancing (Agaricus sp.)

Jamur kancing

Jamur kancing yang lebih dikenal dengan jamur champignon disebut juga dengan istilah table mushroom common mushroom atau cultivates mushroom. Di negara Perancis, jamur kancing biasa disebut champignon de paris atau biasa juga disebut button mushroom (jamur kancing). 

Jamur kancing adalah jamur saprofit, yaitu jamur yang tumbuh pada substrat organik yang telah mengalami proses pengomposan. Secara anatomis, bentuk dari jamur kancing ini hampir mirip dengan bentuk jamur merang. Namun ada perbedaan pada batang di bawah payung, terdapat bentuk seperti cincin. 

Jamur kancing berwarna putih bersih dengan spora jamur yang juga berwarna putih. Jamur kancing memiliki warna putih bersih, krem, atau cokelat. Sedangkan jenis Agaricus campestris berwarna putih keabu-abuan dan jenis Agaricus brunescens berwarna kecokelatan. 

Pertumbuhan jamur kancing akan optimal, bila berada di daerah subtropis berudara dingin dengan suhu antara 17-25°C, dengan kelembapan udara 80-85% serta dengan kadar oksigen yang cukup tinggi. Di Indonesia jamur ini lebih banyak dibudidayakan pada wilayah dataran tinggi karena memerlukan suhu yang agak sejuk. Sentra budidaya jamur kancing di dataran tinggi Wonosobo, Dieng, Jawa Tengah yang mempunyai ketinggian 2000 m dpl. Budidaya jamur kancing telah dirintis sejak tahun 1969.

Jamur champignon dapat tumbuh dengan media kompos dari jerami dan padi, daun pisang, serbuk gergaji, bagas tebu, limbah kelapa sawit, dan limbah kapas. 

Jamur kancing atau champignon cukup banyak dibudidayakan di dunia, karena biasa digunakan dalam berbagai masakan. Total kebutuhan jamur kancing sekitar 30-40% dari jamur budidaya seluruhnya. 

Jamur kancing juga rendah kalori dan merupakan jamur yang bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral. 

Komentar

Edukasi Terpopuler

Connect With Us

Copyright @ 2023 findira.com, All right reserved