Rincian Modal Toko Sembako Kurang dari 10 Juta

Toko sembako memberikan banyak peluang bagi pengusaha untuk memulai bisnis ini. Seseorang hanya perlu memastikan bahwa barang tidak kehabisan stok dan menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan toko yang lain. Dengan begitu tentu akan mendatangkan semakin banyak konsumen untuk berbelanja di toko sembako yang dimiliki.

Contoh Rincian Modal Usaha Toko Sembako Yang Harus Diketahui

Lalu kira-kira berapa total modal yang dibutuhkan untuk menbuka toko sembako? Berikut ini contoh rincian modal toko sembako yang harus diketahui.

1. Biaya Sewa Tempat

Salah satu hal yang paling penting dalam memulai suatu usaha adalah keterdiaan tempat untuk memulai usaha tersebut. Dalam hal ini seseorang harus memiliki tempat yang digunakan untuk menjual barang-barang dagangannya. Contoh rincian modal toko sembako untuk sewa tempat kisaran sekitar Rp 2.000.000,00 rupiah/tahun. Dengan harga tersebut seseorang akan mendapat sewa tempat berupa warung untuk meembuka toko sembako. Baca juga toko kelontong modal 20 juta.

Jika memiliki space atau halaman yang lapang, bisa dimanfaatkan untuk membuka toko sembako disana. Sehingga tidak perlu mrngeluarkan biaya sewa yang harus dibayarkan per tahun. Cukup mengeluarkan modal sekali untuk merenovasi bagian halaman rumah agar layak dijadikan toko sembako.

2. Biaya Membeli Peralatan

Setelah menentukan lokasi atau tempat untuk membuka toko, selanjutnya adalah membeli peralatan-peralatan yang akan menunjang bisnis yang akan dijalankan. Contohnya etalase, timbangan, kalkulator, rak, dll. Rincian modal toko sembako yang digunakan untuk membeli semua peralatan yaitu elatase berkisar sekitar Rp 1.000.000,00 rupiah, dan barang yang lainnya jika digabung totalnya kurang lebih Rp 900.000,00 rupiah.

Dengan demikian maka untuk biaya membeli peralatan berdagang sendiri setidaknya membutuhkan modal kurang lebih Rp 2.000.000,00 rupiah. Harga tersebut tentu bisa dikurangkan apabila memang ada beberapa peralatan yang sudah dimiliki sehingga tidak perlu memyiapkan uang untuk membeli peralatan itu lagi. Baca juga modal toko sembako modern.

3. Biaya Membeli Bahan Sembako

Memulai bisnis tidak harus menggunakan modal yang besar. Hal ini dibuktikan dengan bisnis toko sembako. Seseorang hanya perlu menyiapkan modal untuk membeli bahan sembako lengkap sebesar kurang lebih Rp 3.000.000,00 rupiah. Untuk rincian modal toko sembako ini seseorang sudah mendapatkan bahan-bahan sembako yang cukup lengkap seperti telur, minyak goreng, gula pasir, dan masih banyak lagi. Jumlahnya pun cukup untuk memutarkan uang dan akhirnya mampu mengembalikan modal yang telah dikeluarkan diawal.

Ingin tau modal awal usaha grosir sembako? baca juga modal awal usaha grosir sembako.

4. Biaya Listrik

Listrik menjadi komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu kegiatan. Untuk itulah seorang pengusaha khususnya harus selalu memastikan bahwa listrik dalam keadaan yang aman sehingga mampu menunjang bisnis yang sedang digeluti. Dalam hal ini pembayaran listrik yang teratur tentu akan memberikan dampak yang positif juga bagi usaha yang dijalankan. Untuk itulah seseorang harus menyediakan biaya listrik kurang lebih Rp 150.000,00 rupiah/bulan.

5. Biaya Transportasi

Baik untuk memasok barang dari distributor atau mengantar barang pada pelanggan seseorang tentu membutuhkan transportasi. Oleh karena itulah selain 4 hal diatas, seseorang juga harus menyiapkan biaya transportasi. Contoh rincian modal toko sembako untuk biaya transportasi kurang lebih Rp 200.000,00 rupiah. Harga yang cukup ekonomis mengingat jarang konsumen yang meminta penjual untuk mengantarkan barangnya. Pun demikian dalam memasok barang pun tidak akan terlalu sering dilakukan.

Nah itulah contoh rincian modal toko sembako yang harus diketahui. Harga-harga tersebut tentu akan mengalami perubahan sesuai dengan kapan memulai bisnis dan apa saja yang mungkin akan ditambahkan. Namun setidaknya dengan modal kurang dari Rp 10 juta, seseorang sudah bisa membuka bisnis toko sembako yang tidak akan pernah sepi karena sembako adalah kebutuhan pokok yang harus selalu terpenuhi.